Pages

Kamis, 23 Januari 2014

Evaluasi Pembelajaran ( Pentingnya Pengevaluasian Kompetensi Guru guna mempersiapkan Tenaga Kependidikan yang siap bersaing di Pasar Kerja )


A.    Pendahuluan
 Pada Era maju seperti sekarang ini banyak sekali inovasi-inovasi yang dilakukan masyarakaat dalam memenuhi kebutuhan, dimana berbagai kebutuhan terus di perbahrui dengan model dan gaya yang  lagi ngetren. Belakanagan ini  masyarakat. Tidak hanya  di bidang alat pemenuhan kebutuhan saja yang terus mengalami peningkatan dan pembahruan kualiatas, dimana juga sudah merambah bidang jasa, guna pemberian layanan masyarakat yang baik. Tidak terkecuali di bidang jasa pendidikan dalam hal ini yaitu kualitas seorang pendidik atau seorang guru.
Dalam persaingan dunia kerja ini banyak guru-guru terus berlomba lomba dalam peningkatan kualitas  guna dapat bersaing di pasar kerja,pada logika jika guru tidak berusaha meningkatakan kualitasnya maka dia dapat tergusur dari dunia kerja, apalagi dengan adanya rencana pemerintah di tingkat ASEAN yang membebaskan semua Negara di ASEAN untuk ikut andil dalam persaingan pasar bebas baik itu di bidang produk alat dan barang maupun jasa ,jika guru Indonesia tidak dapat mensejajarkan diri kualitasnya dengan guru guru asing kelak maka secara otomatis jasa pendidik(guru) akan terbuang dari jalur pasar kerja dalam arti tidak terpakai
.
Oleh karena itu dengan kesempatan pembuataan tuga makalah mata kuliah Evalusi Pembelajaran ini saya akan mencoba membahas tentang pentingnya pengevaluasian kompetensi seorang guru, diman disini saya akan mencoba memberikan solusi kompetensi kompetensi apa saja harus dimilik oleh seorang guru agar mengurangi berita miring seperti yang terlampir dalam makalah yaitu “Tak Boleh Angkat Guru Honorer” dan “Guru di latih murid Try Out”.

B.     Pembahasan
Evaluasi menurut Griffin & Nix (1991) adalah judgment terhadap nilai atau implikasi dari hasil pengukuran. Menurut definisi ini selalu didahului dengan kegiatan pengukuran dan penilaian. Evaluasi merupakan kegiatan yang membandingkan antara hasil implementasi dengan kriteria dan standar yang telah ditetapkan
. Dimana proses evaluasi dapat dilaksanakan sebelum,sedang ataupun akhir dari suatu proses tersebut.
Tujuan dari Evaluasi adalah
a.       Untuk mencari dan menemukan factor-factor penyebab keberhasilan dan ketidak berhasilan dari suatu yang di evaluasi
b.      Memperbaiki kesalahan-kesalahan yang terjadi.
Dalam makalah ini dimana membahasa tentang pengevaluasian kompetensi guru,dalam arti memberikan apa yang menjadi permaslah guru saat ini sehingga permasalahankasus yang terjadi seperti dikoran dapat di minimalisir. Ruang lingkup evaluasi proses dan hasil belajar sebagai berikut :
a.       Evalusi program pengajaran
b.      Evalusi proses pelaksanaan pengajaran
c.       Evalusi belajar
 Dalam makalah ini ni kita akan membahas tentang  pengevaluasian kompetensi guru dimana kita akan berbicara diruang lingkup Evaluasi proses pelaksanaan pengajaran.dimana dlam pengevalusian ini saya menjadikan kompetensi yang harus dimiliki seorang guru sebagai standar seorang guru professional yang mapu bersaing di pasra kerja nantinya.
Kompmpetensi guru adalah kemampuan yang harus dimilki seorang pendidik (guru). secara umum seorang guru  hendaknya memilki 4 kompetensi sebagai berikut:
a.       Kompetensi pedagogik
kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi:
1)      Pemahaman terhadap peserta didik
2)      Perancangan dan pelaksanaan pembelajaran,
3)       Evaluasi hasil belajar, dan
4)      Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang  dimilikinya.
b.      Komptensi kepribadian
Kompetensi kepribadian adalah kecakapan/kemampuan/wewenang yang berkaitan erat dengan tingah laku pribadi guru itu sendiri yang memiliki nilai-nilai luhur sehingga terlihat dari perilakunya sehari-hari.
c.       Kompetensi Profesional
Kompetensi profesional adalah kemampuan guru untuk menguasai masalah akademik yang sangat berkaitan dengan pelaksanaan proses belajar mengajar sehingga kompetensi ini dimiliki guru dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik dan pengajar.


d.      Kompetensi sosial
Kompetensi sosial dalam kegiatan belajar ini berkaiatan erat dengan kemampuan guru dalam berkomunikasi dalam masyarakat di sekitar sekolah dan tempat ia tinggal , sehingga peranan guru dan cara guru berkomunikasi di masyarakat hendaknya memiliki karakteristik tersendiri yang sedikit banyakanya berbeda dengan orang lain yang bukan guru.

Diatas telah di jelaskan apa pengertian dan ruang lingkup dari evaluasi dalam pembelajaran itu sendiri dimana saat ini kita berbicara tentang ruang lingkup yang terdapat  Evaluasi proses pelaksanaan pengajaran.serta kompetensi kompten apa saja yang harus dimliki seorang guru, berikut saya akan membahsny langsung dengan kaus kasus yang telah saya lampirkan.

1.      Tak Boleh Angkat Guru Honorer
Dalam kasus ini dimana pemerintah Palembang melarang setiap sekolah yang ada di kota dan kabupaten dilarang mengangkat guru honorer dengan berdalih dengan jumlah yang sudah melebihi kapasistas. Pada logika dapat kita lihat banyaknya  masyarakat yang berlomba lomba dalam menempuh di bidang pendidikan, semakin banyak tenaga kerja di bidang pendidikan tentunya mepersempit lapangan pekerjaan dan kompetensi yang semakin ketat, hubungannya dengan komptensi yang harus dimiliki seorang guru ialah adalah 4 kompetensi yang telah di jelaskan diatas, namun pada kenyataan sekarang ini banyak sekali tenaga kependidikan ini yang hanya mengajar mengajar saja tampa memikirkan hakekat dari seorang pendidik itu sendiri, banyak contohnya yang kita lihat bahwa guru guru yang ada saat ini banyak sekali yang tidak memilki kompetensi kompetensi yang seharusnya dimilik seorang guru pendidik, sehingga bisa dikatakan bahwa dalam kasus ini guru yang honerer itu tidak memberikan banyak dampak yang positif bagi dunia pendidikan,hal itu dapat terjadi jangan kan guru honorer guru yang sudah PNS saja masih belum tentu memiliki kompetensi yang baik.
Bisa dapat kita pikirkan bahwa jika kita seorang guru memenuhi 4 kompetensi diatas yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, profesioanal, dan sosial maka kita tidak akan ada rasa kekhawatiran yang terjadi meskipun pemerintah memerintahkan tak  boleh angkat guru honorer. Dengan kompetensi yang kita miliki kita mampu bersaing di pasar kerja yang ada meskipun itu di terapkan dari pemerintah, namun dari pihak swasta tentu akan siap menampung kita karena kita memilki komptensi sesuai dengan apa yang seharusnya dimilik seorang tenaga kependidikan.

2.      Guru dilatih murid Try Out
Dalam kasus ini dimana dalam rangka menghadapi UN 2012 guru-guru mendapatkan pelatihan tentang Penilaian Kinerja (PK) dan Lemabaga Penjamin Mutu Pendidikan melakukan pelatihan bedah SKL (Standar Kompetensi Kelulusan).Disini dapat kita lihat bahwa hampir sekolahan dalam hal ini tenaga kependidikan selalu kelabakan dalam menghadapi Ujian Nasional,pada hal kita tahu bahwa UN telah lama di terapakan dalan system pendidikan, jadi UN bukan hal yang baru bagi civitas akademika , namun mengapa guru-guru kita selalu khawatir dengan siswanya takut jikalau tidak lulus. Pada hal dalam tingkat sekolah dasar siswa tersebut telah di tempa dengan 6 tahun ,dan tingkat Sekolah Menengah Pertama serta Sekolah Menengah Atas siswa telah di tempa selam ± 3 tahun, jadi sudah cukup matang untuk menhadapi kegiatan rutin tahunan tersebut.Disini jika kita evaluasi lagi bahwa yang di pertanyakan apa guru-guru kita telah benar mendidik dan mengajar para siswanya.
Kita kembali lagi dengan kompetensi guru yang ada dalam penyiapan pengaran sehari hari guru hendaknya memilki kompetensi pedagogis. Dimana di komptensi ini guru siap dan tepat dalam pemberian materinya, kompetensi professional jika seorang guru benar memilki kemampuan ini maka taraf ilmu yang di berikan pasti lebih akurat dan benar serta peserta didik pasti lebih cepat memahaminya namun yang banyak terjadi saat ini banyak guru-guru yang mengajar bukan di bidangnya sehingga ilmu yang di berikan tidak terlalu mendasar.Kompetensi kepribadian jika seorang menamakan teguh kemapuan ini maka pasti dapat memotivasi muridnya dalm berprilaku bekerja keras dalam belajar dan kejujuran sehingga kekhawatiran akan tidak ada karena guru yakin dengan kemampuan muridnya.kompetensi sosial diaman guru harus selau memberikan dan dapat memehami siswanya serta selalu update dengan kemajuan zaman sehingga guru pasti menjadi panutan dalam pembelajaran bagi siswa sehingga sehingga motovasi belajar tadi akan tumbuh . jika seorang guru benar mmilik kemampauan kompetensi tersebut maka dia tidak akan khawartir tentang metode tes apa saja yang diberikan pada siswa karena di telah memberikan dan mengajarkan apa yang sebenarnya yang menjadi kebutuhan bagi peseta didik yang ada.


































C.     Penutup
Melihat dari berbagai kasus yang ada setelah kita evaluasi maka kemampuan kompetensi seorang guru tersebut benar benar di perlukan guna mempersiapakan guru yang professional dan siap bersaing di pasar kerja.Dengan dimikilnya kompetensi tersebut maka seorang guru tidak akan merasa khawatir dengan kebijakan yang di terapkan pemerintah serta metode tes yang di jalan dan di pakai dalam system pendidikan untuk siswanya. 

D.    Rujukan bacaan

Basir Djanir, Dwi Hasmidyanti.2013.Bahan Ajar Evaluasi Proses dan Hasil Belajar.Pelembang :             Pendidikan Ekonomi Akutansi Universitas Sriwijaya
Asmani Jamal Ma’mur.2009.Tujuh Kompetensi Guru Menyenangkan dan   Profesional. Jogyakarta : Power Books (IHDINA)
Sumtera Ekspres. Halalaman 19 edisi Kamis 8 Maret 2012
Sumtera Ekspres. Halalaman 25 edisi Kamis 8 Maret 2012
carapedia.com
www.zainalhakim.web.id



Tidak ada komentar:

Posting Komentar