Problem
of Demokrasi
Problem
of Demokrasi. Hal ini sudah sangat sering kita dengar di berbagai hal, karena
konon katanya demokrasi ini adalah system yang sudah di terapkan di Negara kita
Indonesia.banyak ilmuan Indonesia yang membahas tentang demokrasi atau arti
makna tertepnting Demokarsi dalam tatanan keneragaan dalam mengatur apapun yang
ada did lam Negara tersebut.Dan tak lupoa pula bahwa bapak pertama Negara ini yaitu Soekarno serta
rekannya Mohammad Hatta mempunyai pandangan tersendiri terhadap makna dari
Demokrasi.
Sudah
sangat jelas bahwa Negara ini mempunyai permasalahan tentang mengenai Demokrasi
,banyak kita temui masalah masalah pelik yang dihadapi saat ini yang menyangkut
tentang makna sebernarnya dari demokrasi itu sendiri, disni saya akan memaparkan
beberapa permasalahan demokrasi yang kita hadapi saat ini :
a. Pesamaan
di mata hukum
Jika kita berbicara mengenai masalah demokrasi
tentunnya hal yang satu ini adalah masalah beban terbesar
tentang
demokrasi.jika kita flashback lagiu kebelakang bahwa Negara ini menganut asas
Demokrasi Pancasila,dan jika kita berbicara tentang permasalahan persamaan di
mata hukum tentunya kita merujuk kepada Pancasila sila ke -2, Kemanusiaan yang
adil dan beradap dan sila ke-5, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Banyak permasalahan hukum yang katanya dalam system
demokrasi ini warga Negara mempunyai kedudukan yang sama di mata hukum akan
tetapi hal itu belum lah berlangsung mulus semulus tulisan ini, banyak orang
orang di negeri ini dengan kekakayaan dan kekuasaan yang dimilkinya dapat
membeli hukum yang ada. Contoh kongretnya ialah salah satunya kasus Bank
Century dimana sudah 3 tahun berlangsung ssampai sekarang belum terselesaikan,
ini membuktikan bahwa hukum ini tak berdaya untuk menerjang orang di balik
kasus ini oleh karena orang tersebut konon katanya adalah salah satu orang yang
memilki kekusaan tertinggi di negeri ini.selain kasus tersebut masih banyak
lagi kasus kasus yang lainnya misalnya kasus kecelakaan lalu lintas yang
menyeret anak anak orang yang memiliki kekayaan dan kekuasaan (kasus Rasyid
Hattaradjasa,AQJ dll).
b. GOLPUT
(Golongan Putih)
Golongan putih stigma itu sudah berkembang dengan
subur dikalangan masyarakat saat ini, ada opini yang mengatakan
golput=demokrasi ,meskipun itu hal yang
jelas salah namun itu cukup mewakili perasaan masyarakat saat ini dimana golput
juga pilihan, hal itu dapat terjadi pasti adanya alasan tersendiri.namun salah
satu yang memicu ada golongan putih ini ialah rasa tidak percaya masyarakat
terhadap pemimpin saat ini atau calaon pemimpin yang akan maju di putaran
pemilihan umum.Tingginya tingkat golput dalam masyarakat terbukti dimana
terjadi pada pemilu tahun 2009 dimana 20,99% (www.kpu.go.id)
masyarakat Indonesia memilih untuk golput, disini kita lihat bahwa hamper 30%
suara yang golput sehingga timbul suatu opini yang mengatakan bahwa yang
menjadi pemenang pemilu tahun 2009 adalah Golongan putih.melihat hal itu
sungguh mirisnya kondisi masyarakat kita saat ini, nerdasarkan berbagai survey
dilakukan baik penyelenggara dari pemerinta ataupun dari pihak swasta
mengatakan bahwa tingkat pasrtisipasi masyarakat dalam pemilu semakin mengalami
penurunan dari setiap tahunnya.
c. Money
Politik
Money politik saat ini sudah menjadi hal yang wajar
terrjadi dalam masyarakat pada era baru ini, hal itu dapat terjadi ialah karena
semakin banyakanya orang yang ingin menjadi pejabat untuk memperoleh kekuasaan
pada suatu lemabaga atau instansi .hal ini merupakan salah satu lumpur yang
mengotori wajah demokrasi Indonesia saat ini , jadi wajar jika melihat banyak
pejabat pejabat korupsi karena dari awal mereka merengkung jabatan tersebut di
mulai dengan kekuatana uang (money politik). Jadi akar dari semua korupsi yang
terjadi di Negara ini adalah berwala dari Money politik itu sendiri.hal ini
terjadi karena individu (oknom) ini melakukan korupsi berdalih untuk
mengambalikan modal yang telah di keluarkannya lebih dahulu.salah satu buktinya
nyata ialah kasus yang menyangkut mantan Ketua MK (Akil Mukhtar) dimana ia menerima suap dari sengketa pilkada
di salah satu provinsi di kalimantan dan masih banyak kasus lainya dimana
menurut rumor yang beredar salah satunya kasus sengketa pilkada Sum-Sel baru-baru
ini.
d. Upah
Minimum Regional (UMR)
UMR menjadi
salah satu standar tingkat kemakmuran dan kesejahteraan dalam suatu Negara,
dimana di semakin tinggi pendapatan penduduk makin sejahtera pula tarap hidup
mereka.UMR ini menjadi salah satu masalah demokrasi yang ada di Indonesia
, menujung tinggi kebebasan setiap warga
untuk mendapatkan kehidupan layak , namun dapat kita lihat sekarang dimana
tarap UMR kita saat ini masih sangat rendah, contohnya UMP Provinsi Sum-Sel
hanya Rp1.825.000,- tahun 2014 (www.republika.com), hal itu tidak
sebanding dengan pengeluaran yang harus di keluarkan oleh masyarakat untuk
memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Hal ini masih banyak mengakibatkan
masyarakat di Indonesia masih di bawah garis kemiskinan.
Rujukan bacaan
Buku
kewarganegaraan,buku ajar MPK Universitas Sriwijaya 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar