Gerakan
Rakyat Indonesia (1937-1942 ) latar belakang serta alasan sifatnya kooperatif
A. Latar
belakang berdrinya Gerindo
Ada beberapa hal yang melatar belakangi
berdirinya Gerindo ini diaantaranya pada masa pergerakan nasio nal pada tahun
1930 banyak organisasi pergerakan yang terbentuk PNI yang didirikan pada tahun
1927, pada tahun 1931 pecah menjadi Partindo yang dipimpin oleh Sukarno dan PNI
Baru yang dipimpin oleh Mohammad Hatta. Baik Partindo maupun PNI-Baru dinilai
pemerintah, membahayakan. Ditekanlah kedua partai itu melalui berbagai cara,
seperti pembatasan kebebasan berbicara dalam rapat-rapat, dilaksanakannya hak
luar biasa Gubernur Jenderal yaitu exorbitantrechten, dan adanya larangan untuk
mengadakan rapat dan berkumpul yang berlaku di seluruh Indonesia. Dengan
dilaksanakannya berbagai senjata itu, maka keadaan gerakan non-koperatif
(Partindo dan PNI Baru), menjadi tidak berdaya. Akhirnya, Partindo pada bulan
Nopember 1930 dibubarkan oleh pengurusnya. Dengan pembubaran Partindo, sedangkan
PNI-Baru lumpuh, maka macetlah gerakan non-koperatif. Kandasnya gerakan
nonkoperatif menimbulkan pemikiran baru yaitu agar azas perjuangan non-koperasi
diganti dengan azas koperasi.
Selain
alasan diatas ada bahwa selain untuk melanjutakan peregerakan nasional di
bentuk Gerindo ialah untuk menagkis fasisme jepang yang mulai menyebar kea rah
selatan .oleh karean itu erindo juga bersedia
membangun kerjasama dengan pemerintah hindia belanda untuk menghadapi gejala fasisme yang sedang
menjalar di banyak belahan dunia, dari Jepang hingga Jerman. Gerindo membangun
analisis ekonomi-politik global yang cermat dengan memrediksi bahwa Indonesia akan menjadi sasaran politik fasis
Jepang, seperti Belanda yang menjadi sasaran politik fasis Jerman. Gerindo percaya bahwa kejasama yang
efektif antara pemerintah kolonial dengan organisasi-organisasi pergerakan
untuk menangkal bahaya fasisme hanya mungkin dilakukan dengan cara, salah
satunya, mendirikan satu parlemen yang memiliki wewenang memutuskan, bukan
hanya memberi saran laiknya Volksraad.
B. Lahirnya
Gerindo sebagai wajah baru pergerakan nasionalis Indonesia
pada tanggal 23
Mei 1937 di Jakarta didirikan partai baru yang koperatif dengan nama Gerakan
Rakyat Indonesia (Gerindo). Gerindo bertujuan kemerdekaan politik, ekonomi, dan
sosial, yang hendak dicapai dengan berjuang baik di luar maupun di dalam
dewan-dewan. Walaupun Gerindo koperasi, namun pemerintah masih mencurigainya.
Beberapa rapat untuk mendirikan cabang Gerindo dibubarkan oleh pemerintah
karena berbagai macam alasan. Sebagian besar bekas anggota Partindo masuk dalam
partai ini. Cabang-cabangnya tersebar hampir merata di seluruh Indonesia.
Ada beberapa
tokoh yang berkecimpung di Gerindo itu senrdiri ialah Amir Sjarifuddin dan Muhammad Yamin yang sebagai pendiri namun pada
Kongres Gerindo pertama di Jakarta, 20-24 Juli 1938, AK Gani terpilih sebagai
Ketua dan Amir Sjarifuddin sebagai Wakil Ketua.
Seperti telag kita
ketahu bahwa Gerindo meruapakan suatu partai politik yang menganut asa
demokrasi dan kooperasi .dlam hal ini demokarasi dalm azas Gerindo adalah
kemaauan bersatu dari samua golongan yang merupakan penduduk Indonesia dalam
arti demokrasi ini Gerindo mempunyai tujuan dan keinginan agar masyarakat demokrasi dari berbagai lapangan baik itu politik,ekonomi,serta sosial.
Lahirnya Gerindo
sebagai partai baru yang sangat mencolok dari gerakan gerakan nasinal
lainnya ialah sifatnya yag koperasi
terhadap pemerintah belanda .hal itu dilakukan oleh para punggawa Gerindo buka
hanya untuk kepentingan diri mereka sendiri ada beberapa alasan yang dijadikan
pedoman diantaranya pada akhir 1934 pemimpin dari Partindo pernah mengatakan
bahwa karena suatu keadaan penyimpangan azas suatu gerakan dari sifatnya non
kooperatif menjadi koperasi dipandang baik dan di perlukan sekekali .
Selain itu Suhtan
syahrir yang masih dalam pengasingan mengatakan bahwa sebaiknya azas non
kooperatif di tinggalkan dan sebaiknya dig anti dengan azas kooperasi.Selain itu
juga pihak Gerindo juga berkaca pada pengalaman PI yang mulai bangkit dari
keterpurukan pada tahun 1930 juga mengganti azas mereka dari nonkoperatif menjadi
kooperatif .
Dengan pertimbangan itu
maka setelah partai pertindo di bubarkan
mantan dari anggota ini berniat untuk membentuk suatu partai baru yang
memiliki kekuatan yang lebih besar dan dapat dijadikan gerakan yang aktif maka
di bentuk lah suatu badan komite untuk mendirikan suatu gerakan baru dimana
pada pertengahan mei 1937 badan komite pembentuakan partai baru yang di ketuai
Mansur sebagai ketua komite dan Ibnu sebgai seketarisnya , dengan di bentuk
komite tidak lama kemudian pada bulan yang sama tepatnya 23 mei 1937 dibentuklah
partai baru yang bernama Gerindo.dimana dalam kongres tersebut dipilihlah A.K
Gani sebagai ketua partai.
Dalam
tujuan paratai Gerindo tercantum dalam makna azas Gerindo itu sendiri yang
tercantum dalam ADART Gerindo sendiri yaitu “Kebangsaan- kerakyatan”.untuk
mengikat dan harapan agar Gerindo dapat menjadi suatu partai yang mmepunyai
peran dalam kemerdakaan rakyat mak di terapkan suatu peraturan bahwa stiap
anggota Gerindo hendaknya tunduk kepada disiplin partai.
Untuk mencapai tujuan Gerindo maka pasti
ada jalan yang harus di tempuh hal itu tercantum dalam pasal 3 yaitu membimbing
rakyat agar mencapai keinsyafan politik,ekonomi,sosial, dan menyusun kekuatan
rakyat didalam dan di luar dewan dewan,